UPPO DI DESA SUKAMULYA.
Keterbukaan yang diduga disembunyikan.”
Pandeglang Suara Rakyat 21.com
Unit pengolahan Pupuk Organik (UPPO) di Kp Situ Potong Desa Sukamulya Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang.diduga tertutup untuk diketahui oleh umum, khususnya Masyarakat setempat, terkecuali mungkin hanya untuk internal Kelompok yang konon katanya Kelompok tersebut bernama Kramat Jati 2.
Padahal Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian sudah mengambil sikap,bahwa Program tersebut bentuknya terbuka untuk Umum.artinya tidak perlu ada yang harus ditutupi sekecil apapun.terutama soal bantuan keuangan dan administrasi lain.Bahkan untuk tidak memutus mata rantai Program dari Kementrian Pertanian.Institusi tersebut menetapkan Direktorat jenderal prasarana dan sarana Pertanian untuk membidangi program pemberdayaan disektor pengolahan pupuk,berikut fasilitas lainnya yang sifatnya cukup urgent.
Ternyata dan ternyata apa yang selama ini diharapkan oleh Kementerian Pertanian,apa yang selama ini ditunggu keberhasilannya oleh Direktur jenderal prasarana dan sarana pertanian.Ternyata hanya menghasilkan isapan jempol belaka.
Bukti konkret nya, Kelompok yang sudah menerima dana tahap pertama 7O % yaitu Kelompok Sunardi cs.Beliau sempat mengelak saat di konfirmasi Wartawan,
Tidak hanya sebatas mankir, pengerjaan Kandang yang disiapkan untuk sejumlah Hewan, Rumah untuk pembuatan Kompos,bukti ijin lingkungan dari Warga sekitar,site plan sebagai patokan pekerja, Papan proyek sebagai bagian dari UU keterbukaan Publik, Pemasangan Sekretariat nama Kelompok. Legalitas lahan pembuatan Kandang.Tidak terpasang, tidak ada,tidak diperlihatkan, ironisnya ketika untuk yang kali kedua Bulan lalu, Suara Rakyat bertandang ke Lokasi tersebut,jangankan Sunardi selaku ketua, Sekretaris dan Bendahara nya pun Allah hu Alam.
Apa sebenarnya maksud dan tujuan Kelompok tersebut,melibatkan diri sebagai salah satu Kelompok yang siap menerima bantuan dari Institusi Pemerintah Pusat.Jika selama ini yang dipertanyakan oleh sosial Kontrol,dan yang harus diketahui oleh Masyarakat umum begitu tertutup.seakan memancing sebuah kesimpulan dan praduga.Jangan …. Jangan…. Jangan…. Jangan…. ?!. ***(TIM)