Tumpukan Sampah SAMBUT SEMARAK IDUL FITRI.
Tumpukan Sampah
SAMBUT SEMARAK IDUL FITRI.
Pandeglang suara rakyat.
Lebaran telah selesai, hiruk-pikuk kemeriahan dimalam takbir telah berlalu,Kerinduan bertemu dengan sanak famili serta saling meminta maaf sebagian telah terlaksana, sebagian lagi Terpaksa harus dilakukan secara virtual.Akibat wabah Corona yang tak kunjung selesai.Orang-orang kembali mengerjakan aktivitas sesuai dengan bidangnya masing-masing.dan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh dihari Kamis 13 Mei 2O21 berlalu sudah,
Sayangnya usai menjemput dan merayakan hari kemenangan tersebut,menyisakan sebuah kesan akan miskinnya sebuah kesadaran dan rendahnya bentuk Pertanggung jawaban secara individual soal kebersihan ketertiban dan kenyamanan.untuk sebagian Warga Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Tentang bagaimana cara membuang sampah.
Umumnya Mereka membuang sampah sekehendak hati,meski banyak saksi tapi tidak ada sanksi.Mereka membuang diatas Trotoar,di emperan pertokoan,di jalan persimpangan,hingga ditempat keramaian.sebegitu rendahkah bentuk kesadaran dan kepedulian dan moral Mereka ?!, sehingga dalam keadaan sadar.Mereka telah menciptakan pemandangan yang menjijikkan di pusat transaksi jual beli Pasar Labuan,mulai dari lokasi Penjualan barang kebutuhan pokok, penjualan perhiasan, hingga busana.
Di bagian lain,Masyarakat merasa gerah dan terganggu menyaksikan pemandangan, berikut bau busuk yang sudah pasti diakibatkan oleh sampah.” Masya Allah ieu runtah.jiga gunung Bae ngampar dimana-mana.kumaha ieu Pamarentah.” Gerutu Sakib salah satu Warga Desa Labuan.
Beberapa Waktu lalu, jauh-jauh hari sebelum Idul Fitri, Wartawan sempat mempertanyakan persoalan Sampah kepada Amin (Koordinator petugas sampah Kecamatan Labuan) untuk Dinas lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang.Atas kondisi Pasar Labuan jika Menjelang dan sesudah Idul Fitri Pasti dikepung sampah dari berbagai penjuru.
“Begini…. Petugas yang khusus mengangkat dan mengangkut Sampah, Mereka juga Manusia sama seperti yang lain,dihari lebaran Mereka butuh istirahat, butuh berkumpul dengan keluarga, butuh silaturahmi dengan saudara dan tetangga,dengan demikian, Mereka harus meliburkan diri sehari dua hari,” Terang Amin,Adapun lanjut Amin, Hari berikutnya Mereka pasti menjalankan tugas, dan beraktivitas seperti hari-hari biasa.
Senin 16 Mei lalu.sejumlah prajurit berseragam orange mulai membersihkan gunungan Sampah di berbagai sudut Pasar Labuan, sayangnya hingga berita ini dirilis,Tidak semua dapat terangkut lantaran terlalu banyaknya Sampah dan terbatasnya armada pengangkut.
Lalu bagaimana dengan Warga yang menjadikan Pasar Labuan sebagai Tempat pembuangan Sampah teraman di Kabupaten Pandeglang.”Akibat tidak ada sanksi yang tegas dan jelas, serta penegakan hukum yang tidak berjalan normal.”Ungkap Aaz aktivis Lembaga swadaya masyarakat setempat.*** (Rusdi).