Pandeglang – Banten | Realita.Setiap Orang pasti memiliki impian,memiliki harapan,memiliki Cita cita, memiliki masa depan.Sebab sebuah rotasi bisa di katakan normal searah jarum jam, bertemu dari waktu ke waktu.akan tetapi apakah mampu mewujudkan semua perputaran itu,sebuah keinginan itu, yang sebelumnya sudah terkonsep,ketika niat harus digenapkan ?! Jawabannya sederhana.Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang,jika Orang tersebut tidak berusaha untuk merubahnya.
Berbekal keyakinan,termotivasi atas nama pengabdian.Muhammad Sobur yang biasa di panggil Sobur, setahap demi setahap,pelan tapi pasti,mempersiapkan diri untuk tampil beserta kontestan lain,maju di arena Pemilihan Kepala Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang,periode 2O21-2O27
Siapa Sobur sebenarnya?! Figur Calon Kepala Desa Labuan peraih angka 4 (Empat),dan berbendera warna Biru itu, ternyata Sekretaris Desa (Sekdes) yang tengah menjalani cuti jabatan, sebagaimana juklak juknis soal peraturan dan ketentuan pencalonan Kepala Desa.
Dilihat dari trade record Sobur, sepertinya sudah tidak bisa disanksikan lagi soal birokrasi kepemerintahan,dan metode Sosial kemasyarakatan.”Saya sudah lama memang mendampingi Bapak Eka Junjunan Arisandi,sebagai Kepala Desa Labuan.Dan menjelang purna Bhakti beliau di Desa Labuan ini.Insya Allah dan semoga atas ijin Allah.Saya bisa melanjutkan jejak beliau,serta mampu membawa Masyarakat Desa Labuan ini,menuju Desa yang Darussalam.(damai sejahtera.red). Demikian dikatakan Sobur saat melakukan perbincangan dengan wartawan beberapa waktu lalu.
Sobur melanjutkan.” Alhamdulillah para Calon di Desa Labuan ini tidak sedikit, itu berarti menandakan bahwa Mereka pun ingin mengambil bagian untuk membangun Desa ini,Artinya mari kita kedepankan Azas Fastabiqul Khoirat pada saatnya nanti Tanggal 8 Agustus mendatang.” Tutur nya.
“Kalau Biru itu pertanda keabadian, kalau sebuah nama itu adalah Do’a.Semoga nama Sobur ini, mampu menempa diri Saya menjadi orang yang Sabar,demi menuju Ke Suburan untuk semua.” Harap Sobur, mengakhiri perbincangan pada suatu siang yang cerah, disaat warna langit tengah membiru,*** (Rusdi)