Home / Berita / Puluhan Mahasiswa Melakukan Aksi Demo Di Depan Pemerintahan Kabupaten Lebak

Puluhan Mahasiswa Melakukan Aksi Demo Di Depan Pemerintahan Kabupaten Lebak

Lebak-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Lebak melakukan aksi di depan Kantor Pemerintahan Kabupaten Lebak, Senin, 24 Februari 2025.

Mahasiswa menggelar aksi tersebut untuk memprotes beberapa tuntutan yakni, pengadaan kendaraan dinas Wakil Bupati Lebak, Istri Wakil Bupati Lebak, Istri Bupati Lebak dan Sekertaris Dinas Pendidikan Lebak senilai Rp2,3 Miliar.

Mereka mengkritisi keputusan Pemerintah Daerah yang tetap membeli mobil baru untuk operasional pejabat, meskipun pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran sesuai dengan Inpres No 1 Tahun 2025 tentang penghematan belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.

” Kami menilai bahwa pengadaan mobil dinas senilai Rp 2,3 miliar untuk Wakil Bupati, Istri Bupati,dan Istri Wakil Bupati Lebak serta Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak tidak sejalan dengan instruksi Presiden Transparansi dan Partisipasi Publik dalam Pengelolaan APBD ” ujar Ruswana Ketua GMNI Kabupaten Lebak dalam orasinya, Senin (24/2/2025).

“soal perencanaan anggaran, kedepan kami minta mahasiswa di libatkan” Tambahnya.

Selain itu, kata Ruswana pemerintah Kabupaten Lebak harus lebih serius dalam membangun sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur jalan, karena ketiga sektor ini merupakan fondasi utama bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.

” Kami juga mendorong Pemerintah Daerah agar melakukan upaya dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan cara membentuk tim khusus,”pungkasnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Lebak, Budi Santoso, mengatakan bahwa pengadaan kendaraan dinas untuk Wakil Bupati Lebak, istri Wakil Bupati Lebak, istri Bupati Lebak, dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak merupakan kesalahannya sebagai Sekretaris Daerah Lebak.

“Jangan salahkan Bupati , jangan salahkan Wakil Bupati, salahkan saja saya, soalnya saya yang menganggarkan dan saya yang membelinya, karena ini perintah undang-undang perintah PP 109 tahun 2000 dan Permendagri,” Ungkap Budi Santoso saat berhadapan dengan massa aksi.

Budi mengungkapkan alasan mengapa kendaraan dinas baru hanya diberikan untuk Wakil Bupati Lebak, sedangkan Bupati Lebak tidak mendapatkan perlakuan yang sama.

“Kenapa pemkab Lebak belinya tidak semua, pertama Bupati Lebak kendaraan dinasnya masih ada dan masih layak untuk Wakil Bupati Lebak silahkan dicek tidak ada kendaraan dinas lamanya sudah dilelang, ibu Bupati dan ibu Wakil bupati sama sudah dilelang kendaraannya, lalu nanti kalau tidak dibelikan mereka mengurus masyarakat Lebak bagaimana,”Beber Budi.

“Dan untuk aspirasi teman-teman Mahasiswa nanti kita jalankan perlahan,” Sambungnya. (Badri)