Permintaan Pasar Domestik Naik, Ketua DPD RI Ingin Ekspor Pakaian Meningkat
Permintaan Pasar Domestik Naik, Ketua DPD RI Ingin Ekspor Pakaian Meningkat
JAKARTA suararakyat21.com
Produksi nasional pakaian jadi, terutama berbentuk seragam, mengalami peningkatan. Hal ini terjadi seiring naiknya permintaan pasar domestik. Bagi Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, kondisi ini sangat bagus untuk produsen. Namun, ia juga menginginkan agar pasar ekspor tetap dibidik.
“Berdasarkan info yang masuk ke saya, permintaan pakaian jadi secara nasional naik secara signifikan. Ini karena momen Lebaran dan rencana akan dibukanya kembali perkantoran dan sekolah secara normal. Tentu saja ini potensi dan peluang bagus yang harus dimanfaatkan para produsen,” kata LaNyalla, Minggu (16/5/2021).
Salah satu produsen yang kebanjiran order adalah PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL). Emiten penyedia kain, seragam, dan fashion itu tengah mengalami kenaikan permintaan dan pemesanan seragam untuk berbagai institusi pemerintahan maupun swasta, seperti bank, rumah sakit, maskapai penerbangan, dan sebagainya.
“Semoga dibukanya kembali sekolah dan institusi memicu potensi pergerakan roda ekonomi dan sekaligus akan menggerakkan sektor lainnya. Ini pertumbuhan yang positif dan diharapkan produk-produk lokal akan mampu memenuhi kebutuhan pasar nasional,” ujar LaNyalla.
Senator asal Jawa Timur itu meminta produsen lainnya mengikuti langkah BELL dalam menyediakan kebutuhan kain berkualitas baik sehingga pasar nasional mampu bersaing dengan serbuan kain impor.
“Meski permintaan lokal naik, tapi saya ingatkan supaya pasar ekspor tetap digenjot. Dalam rangka mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional,” jelasnya.
LaNyalla juga meminta pemerintah untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif meskipun masih kondisi pandemi. Perlu juga diberikan kemudahan dalam perizinan usaha.
“Pemerintah harus ambil langkah strategis dalam industri tekstil dan produk tekstil (TPT) ini. Misalnya mendorong perluasan akses pasar, restrukturisasi mesin dan peralatan. Juga ketersediaan bahan baku dan pasokan energi,” sebutnya.
Terakhir LaNyalla mengingatkan supaya pemerintah segera menyelesaikan aturan perlindungan (safeguard) untuk proteksi industri nasional dari serbuan produk tekstil impor.
“Produk tekstil yang berasal dari luar negeri harus dikenakan bea masuk tinggi,” jelasnya.(Man)