Hi Sobat Bacusa
Pada hari Minggu 19 Januari 2025 Balai TNUK mendampingi kegiatan Ngaraksa Alam yang dilaksanakan oleh masyarakat Adat Baduy di Batu Bangkong Gunung Honje berada di Resor Katapang, Seksi PTN Wilayah 3 Sumur.
Sebanyak 20 orang Masyarakat Adat Baduy diantaranya merupakan Tokoh (Abah Kolot) mengikuti kegiatan yang dipimpin oleh Jaro Oom (Kepala Desa Kanekes) didampingi oleh Kepala Seksi PTN Wilayah 3 Sumur @chonk_gabbest, Kepala Resor PTN Katapang dan Anggota serta Mahasiswa Fahutan Unwim.
Uniknya pada saat akan dimulai acara Ngaraksa Alam, semua yang ikut agar mengunyah Seupah (Daun Sirih, Buah Pinang Muda, Kapur sirih), kemudian secara bergantian 9 Abah Kolot melakukan Ritual dilanjut dengan berdoa bersama diakhiri dengan selamatan (Makan bersama).
Kegiatan ini dijadwalkan pada bulan Mei 2025 namun karena kegelisahan para Abah Kolot dan Karuhun Baduy terhadap kejadian perburuan Badak Jawa maka dilaksanakan segera mungkin. Masyarakat Adat Baduy menyebut Badak Jawa sebagai Pusaka; “kami kaleungitan pusaka” (Kita kehilangan Badak Jawa).
Pesan para Abah Kolot Baduy:
1. Abah Kolot dan Masyarakat Baduy ketitipan menjaga Gunung/Alam secara Batin (Gunung ulah dilebur Lebak ulah dirusak).
2. Lokasi yang biasa dilakukan kegiatan Ngareksa Alam yaitu Batu Bangkong, Puncak Gn Honje, Gn Tilu, Sanghyang Sirah sampai ke Peuang dan Panaitan.
3. Pemerintah ketitipan menjaga alam secara lahir, supaya saling mendukung dengan kegiatan adat Baduy.
4. Kegiatan Ngaraksa Alam harus dilakukan paling sedikit 1x dalam 3 tahun, namun sebaiknya dilaksanakan 1x setahun.
Balai TNUK berkomitmen mewujudkan program Pagar Budaya dengan memberikan kesempatan dan mendukung terhadap Kegiatan Adat (Kearifan) masyarakat lokal.
Mari kita jaga Alam bersama!!
Salam Lestari