Ketua diduga tidak Transparan UPPO SUKAMULYA DIKHAWATIRKAN PICU DEMO

-->

Ketua diduga tidak Transparan UPPO SUKAMULYA DIKHAWATIRKAN PICU DEMO

Pandeglang Suara Rakyat 21.com

Akibat dugaan ketidak jujuran Ucapan Sunardi Ketua Kelompok Kramat Jati 2,soal penggarapan Unit Pengolah pupuk organik (UPPO) di Kp Situ Potong Desa Sukamulya Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten,soal dana yang sudah digelontorkan 7O% Kepada Kelompok tersebut.kemudian Sunardi mengatakan dihadapan Wartawan beberapa Minggu belum diterima.hal itu menandakan Sunardi Cs, seakan memiliki niat dan maksud tertentu

Entah apa alasannya Setega itu, Sunardi menutupi segala hal ihwal kepedulian, kebijakan, perhatian,dan kebaikan Kementerian Pertanian,melalui Direktorat jenderal prasarana dan sarana Pertanian.

Sunardi sepertinya sudah membuang kesungguhan Pemerintah Pusat.lalu apalah artinya Proposal pengajuan UPPO Kelompok Kramat jati 2, yang masuk melalui tiket Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten, Jika Sunardi Cs merasa hal itu tidak penting untuk mengucapkan rasa terima kasih.

Hal- hal seperti itulah yang biasanya memicu para pemerhati, pengkritisi, komunitas dan Ormas yang merasa gerah, Ketika Kebohongan diungkapkan dalam keadaan sadar dan terkesan,tidak memiliki rasa bersalah.

“Padahal itu adalah Uang Rakyat yang di percayakan pada Negara,tujuan nya untuk membangun,bukan berarti setelah diterima,lalu dikemas dengan segala pola dan gaya demi memuluskan niat tertentu.”

“Perilaku seperti itu,dan berawal dari Hal-hal seperti itu,yang biasanya menjadikan biang pemicu aksi Komunitas yang mual,dengan segala bentuk diluar akal sehat untuk melakukan demo atau unjuk rasa, dan sasaran utama nya biasanya Instansi terkait, dan Kantor Pemerintahan.”

“Kita tunggu,Kita cermati sampai, kapan Kelompok tersebut berkutat pada alibi-alibi soal penggunaan uang Negara.Jika memang kenyataannya seperti itu, seperti yang diberitakan oleh media ini ” Demikian urai Aaz Aktivis DPP Lembaga Pemberdayaan Swadaya Masyarakat.”Braja Kencana Nusantara” yang fokus pada soal-soal sosial kemanusiaan.*** (Tim)