
Kakak Beradik Yatim Jualan Kangkung Demi Bisa Sekolah
Pandeglang. Suararakyat.com
Kakak beradik yatim ini berjualan kangkung untuk hidupi Ibu yang mengidap ODGJ dan untuk biaya sekolah
Setiap hari sepulang sekolah dari jam 1 sampai 3 siang Kakak beradik yatim ini mencari kangkung di bendungan yang jaraknya kurang lebih 2 km dari rumah.
Setelah terkumpul banyak, Mereka pun menjual kangkung tersebut ke tetangga-tetangga dengan penghasilan Rp10.000-Rp15.000 tergantung dari banyaknya kangkung yang didapatkan. Terkadang saat mencari kangkung mereka sengaja membawa ibu bersamanya karena jika ditinggal sendiri di rumah biasanya saat pulang ibu sudah hilang. Mereka adalah kakak beradik yatim yang bernama Epi Abu Dawud (14 tahun) dan Sahrul Gunawan (8 tahun). Di usia yang masih sangat muda ini, mereka berdua sangatlah tangguh karena ditempa realita.
Realita bahwa Ibu, orang tua yang Ia miliki satu-satunya mengidap gangguan jiwa sedang Ayah sudah meninggal dunia, sehingga mereka harus menghidupi diri mereka sendiri dengan berjualan kangkung.
Epi dan Sahrul tinggal di Kp. Cikeusik Kaler, Kab. Pandeglang. Mereka sekarang bersekolah di MIS Aththoriqiyah Cikeusik. Epi dan Sahrul memiliki Adik yang kini diasuh oleh orang lain karena Ibu mengidap ODGJ.
PejuangKebaikan Di tengah kondisi seperti ini, Epi dan Sahrul tetap semangat untuk bersekolah. Ia meraih peringkat ketiga di kelasnya saat kenaikan kelas. Epi sangat senang belajar. Epi ingin suatu hari nanti menjadi orang yang sukses dan bisa membantu keluarga, khususnya ibu, bapak dan adik-adik.
Epi merupakan salah satu dari puluhan ribu bahkan ratusan anak yang telah menjadi yatim piatu dengan latar belakang keluarga yang kurang mampu. Fundraising ini adalah bagian dari program Kemandirian Yatim & Dhuafa Rumah Yatim yang berfokus dalam pemenuhan kebutuhan penyelenggaran asrama yang bersifat regular tentunya untuk pemenuhan kebutuhan hidup, pembentukan karakter dan pengembangan skill anak.
