INDAGPAS DIPUSARAN DILEMA PKL Labuan kembali eksodus padati Trotoar

-->

INDAGPAS DIPUSARAN DILEMA
PKL Labuan kembali eksodus padati Trotoar

pandeglang suara rakyat.

Dinas Industri dan Perdagangan Pasar (Indagpas) Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten,dihadapkan pada situasi yang cukup pelik.Soal ulah sejumlah pedagang kaki lima,yang kembali ramai-ramai turun tangga dari Lantai Dua Plaza Pasar Labuan Kecamatan labuan Kabupaten Pandeglang memadati sepanjang Trotoar.

Siapa salah,siapa benar,PKL melakukan eksodus ilegal di luar instruksi Indagpas.Alasan PKL simpel saja, rata-rata Mereka mengatakan sepi Pembeli atau mumpung mau Lebaran,atau demi isi perut.

Mantri Pasar berikut Wadyabalad bingung.Mau di pinta retribusi takut disalah kan Pemerintah, apalagi kalau sewaktu-waktu ada penertiban,ya Pemerintah ya Pedagang,pasti kami dihabisi dengan umpatan.” Lajunamah sugan ngarti Bae lah.lamun Kami kurang memenuhi target.” Gerutu petugas penagih retribusi seraya mengusap keringat.

Uni seorang PKL yang masih tersisa di Lantai Dua Plaza.lakukan Curhat pada Wartawan.” Di Lantai Dua Plaza ini hanya tinggal Tiga Orang lagi Pak.bukan berarti Kami masih kuat bertahan, Sebab Kalaupun turun ke bawah seperti PKL yang lain.sudah tidak ada tempat.lahannya diserobot oleh petugas parkir.” Keluh Uni.

Masih dikatakan Uni.” Sepanjang Bulan suci Ramadhan pembeli yang datang hanya Tiga Orang, terus terang Kami bingung Pak.ditambah sekarang ini para pedagang Kuliner seperti Bakso,Mie Ayam,dan yang lainnya berhenti total. Jadi ya.. tambah sepi saja.”Tukasnya.

Lain Uni,lain Dd salah seorang pedagang Pakaian,sepertinya sudah merasa lega bisa kembali berjualan diatas Trotoar,sekalipun tempat itu dianggap terlarang oleh Pemerintah.”Habis gimana lagi Pak.Kami kan Orang butuh, Kalau bertahan terus di Lantai Dua sementara yang lain turun lagi ke bawah.Kami mau makan apa.?!” Tutur nya.

“Ari Kahayang Kami mah Bulan Kamari,lamun rek dipindahken kaluhur kudu kabehan.ulah Aya padagang nu nyesa dihandap.ieu mah jojong dipindahken jojong dicicingken,Kami geh boga rarasaan.matak ulah disalahken lamun Kami pindah deui Kahandap ” Tandasnya.***(Rusdi)