Diduga Mafia Beras di Pandeglang Tipu Sejumlah Pengepul Beras, Ketua BHH-GIB Banten Angkat Bicara

-->

Diduga Mafia Beras di Pandeglang Tipu Sejumlah Pengepul Beras, Ketua BHH-GIB Banten Angkat Bicara

PANDEGLANG, suararakyat21.com

Dewasa ini para pengepul beras diwilayah Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten diduga ditipu oknum Mafia beras, para pengepul tersebut dijanjikan beras langsung dibayar tidak bertangguh tentang pembayaran pada saat itu juga, tetapi sampai kini belum juga diselesaikan pembayarannya, Selasa (04/05/2021).

Para oknum yang diduga sebagai mafia beras berkeliaran, dan itu dilihat dari beberapa pengepul beras yang mengadukan telah menjadi korban, hal itu membuat geram Ketua Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia dan Gerakan Indonesia Bersatu (BHH-GIB) Provinsi Banten, dan juga kalangan kontrol sosial lainnya.

“Kami merasa prihatin terhadap nasib beberapa pengepul beras diwilayah Pandeglang, khususnya Kecamatan Patia, yang diduga sebagai korban penipuan mafia beras, dan hingga kini masih mengharapkan pembayaran, padahal sudah hampir sebulan berasnya dibawa namun pembayaran belum juga diterimanya,” terang Heri Ruswandi selaku ketua BHH-GIB saat diwawancarai usai konfirmasi dengan salah satu pengepul yang diduga sebagai korban penipuan mafia beras.

Lebih lanjut, Heri Ruswandi menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi beras kalaupun dijanjikan pembayaran tunai mengingat banyaknya mafia beras berkeliaran.

“Dari laporan informasi yang saya terima bahwa banyak pengepul beras dijanjikan oleh oknum yang diduga sebagai mafia beras secara tidak bertangguh tentang pembayaran pada saat itu juga, tetapi kenyataannya setelah beras dibawa justru malah dibohongi,” ungkap Heri Ruswandi.

Ia mengatakan, sampai dengan hari ini, Selasa, 4 Mei 2021 sudah tiga pengepul beras yang memberikan informasi belum juga dibayar oleh pihak yang diduga mafia beras tersebut.

“Sudah tiga pengepul memberikan informasi belum dibayar, dan jumlahnya bervariasi ada yang hampir 7 ton, 2 ton dengan besaran nominal dari 8 juta, 16 juta, bahkan ada yang mencapai kisaran 60 juta,” papar Heri Ruswandi kepada wartawan.

Sementara itu, NL pengepul beras asal patia memberikan keterangan kepada wartawan saat dikonfirmasi mengatakan bahwa sudah hampir sebulan berasnya dibawa oleh oknum BM salah seorang yang diduga sebagai oknum jaringan mafia beras dengan nominal kurang lebih mencapai 60 juta yang belum dibayar.

“Beras itu diambil dari pabrik penggilingan padi pada 26 februari 2021 di desa Surianeun tepatnya di Kampung Dungushaur oleh BM dengan janji tunai pada saat itu juga, dan setelah semua beres dinaikan ke mobil Koldesel BM menjanjikan pembayaran nanti setelah selesai pengiriman, dan sampai sekarang Selasa, 04 mei belum juga ada kabar pembayaran,” jelas NL yang namanya disamarkan.

Terpisah, JM yang juga merupakan pengepul asal desa Surianeun dan juga pengepul asal desa Rahayu diduga terkena tipu-tipu oknum mafia beras dibulan dan tahun yang sama.

“Beras saya 2 ton sudah hampir satu bulan belum juga ada kabar mau dibayar padahal janjinya tunai, tetapi kenyataannya sampe sekarang bukan justru dibayar malah dijanjikan akan dikembalikan beras lagi,” Ungkapnya JM kepada wartawan dengan nada pasrah.

Hingga pemberitaan dipublikasikan awak media masih terus menggali informasi lebih detail mengenai siapa saja yang diduga sebagai aktor intelektual mafia beras yang sudah merugikan para pengepul beras. (Kasman/Man)

Admin SR21

Learn More →