Catatan Pinggir. NASIB PILKADES DI KABUPATEN PANDEGLANG. Membentang Layang,angin Merapuh.
Pandeglang – Banten | Alam sedang membuat sejarah, situasi sedang menuliskan kisah pilunya pada Dunia, pada Indonesia, pada Kabupaten Pandeglang.soal Wabah,soal Kematian,soal keterpurukan Nasib,dan Hidup pun nyaris setiap detik dibayangi sesuatu yang kelam, sesuatu yang tidak menguntungkan, sesuatu yang kadang memicu angkara antar Individu, antar Kelompok, antar Komunitas.Alam memang tengah menyuguhkan petualangannya melalui Corona virus,Covid-19, kalau saja logika tak berarah jelas akan menyebut,bahwa Pandemi itu adalah biang dari segala penderitaan.
Alam sedang membuat Sejarah, pribahasa .”Tidak ada Pesta yang tak bubar.” justru Pesta sedang berjalan pun terpaksa dibubarkan.Lalu bagaimana dengan rencana pesta Demokrasi tingkat lokal,Rencana Pemilihan Kepala Desa untuk 2O7 Desa se-kabupaten pandeglang.ternyat begitu zig-zag Sekali…Dua kali… hingga tiga kali rencana di buat,Tiga kali pula rencana hanya menjadi sebuah tumpukan arsip tak bermakna.
Kemudian bagaimana Nasib para Calon Kepala Desa,umumnya Mereka kecewa yang tak bisa di ungkapkan, sejuta bentuk kemasgulan yang pantang di pertontonkan kepada khalayak apalagi kepada tim suksesnya,demi sebuah kharisma,demi sebuah kewibawaan, demi sebuah konsep pengabdian yang lebih awal membuka Jalan Mereka ke Bursa Pencalonan.
Alam sedang membuat Sejarah.Wabah Corona virus begitu sakti merubah segala yang terencana,Pemilihan Kepala Desa layaknya sebuah layang-layang tak tentu arah,kemana angin bertiup,kearah itu ia mengikut,Ingin memaksakan diri menembus awan, menerjang segala yang ada, ternyata hanya sebuah kemustahilan belaka, lantaran benang yang membentang sepanjang apapun, tetap dipegang oleh aturan yang ada.Berdasar pada Surat yang di Tanda Tangani Menteri Dalam Negeri, pada Tanggal 9 Agustus 2O21 bernomor 141/4251/SJ,tentang penundaan pelaksanaan Pilkades serentak, dan pemilihan antar waktu (PAW) dimasa Pandemi Covid-19.
Sampai kapan keadaan seperti ini terus berlangsung, Allah Hu A’lam.Tuhan lebih kuasa dengan segala ketentuannya.lewat alam dengan segala catatan sejarahnya.***(Rusdi).