Lebak,- Banten | Suararakyat21.com Arogansi Bupati Kabupaten Lebak Provinsi Banten, Iti Octavia Jaya Baya, diklaim sebagai sikap yang cenderung menghalang-halangi tugas dan kinerja jurnalistik.
Bermula saat sejumlah awak media online, tengah melakukan wawancara dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Ciujung,Ciliman dan Cidurian (BBWSC3),di beranda pendopo Kabupaten Lebak, terkait belum tuntasnya penyelesaian sengketa hak dan kepemilikan lahan sejumlah masyarakat, yang terdampak proyek Bendungan Karian.
Kala itu, Jurnalis senior H Edi Murfik dan sejumlah awak media lainnya, tengah mendengarkan keterangan dari pihak BBWSC3. Namun tiba-tiba Alkadri,Asisten Daerah (Asda) bidang pemerintahan dan pertanahan Pemkab Lebak, merangsek maju dan coba menghentikan wawancara para jurnalis.
” Sudah-sudah,’ kata Alkadri,seraya coba menghentikan upaya awak media yang tengah mencecar pihak BBWSC3 dengan sejumlah pertanyaan beruntun, pada Senin (13/02).
Tidak lama berselang, Bupati Lebak Iti Octavia Jaya Baya, dengan action khasnya berteriak yang ditujukan pada para awak media
” Sudah,sudah hentikan wartawan sudah diberi kesempatan. Ini bukan saatnya cuap-cuap tapi saatnya bekerja. Seharusnya wartawan itu, memfasilitasi pembangunan yang dilaksanakan pemerintah untuk kepentingan rakyat, sudah tinggalkan saja pak, disini saya yang berkuasa,” sergah Bupati Iti
Untuk diketahui, hingga berita ini diturunkan, para awak media belum mengetahui sosok wanita dan pria yang memberikan keterangan pada para awak media tersebut. Sebab konsentrasi sumber dan para jurnalis pun teralihkan dengan adanya teriakan Bupati Lebak itu.
Terpisah, H Edi Murfik jurnalis senior,saat ditanya terkait hal itu, mengaku menyesalkan dengan sikap Bupati Lebak,Itu Octavia Jaya Baya yang terkesan arogan. Dimana sikapnya kalanitu, justeru bertendensi menghalang- halangi kinerja para awak media, dalam kerangka memperoleh informasi yang akurat dan berimbang pada pihak BBWSC3.
” Jujur saja, kalau bukan pada Moment itu. Kapan lagi kita bisa mewawancarai pihak BBWSC3. Sebab semua tahu, untuk menghubungi satu pejabat berkofenten disana (BBWSC3-red) sangat sulit. Nah, boleh lah kita bertanya balik, terkait statemen Bupati yang bicara soal kepentingan rakyat, lalu rakyat yang mana yang dimaksud Bupati Iti. Bukankah teriakan para pemilik lahan yang terdampak proyek waduk Karian, itu pun juga bagian dari aspirasi rakyat Lebak. Intinya, jika memang Bupati Iti berpihak pada kepentingan rakyat, kenapa Pemkab bertahun-tahun hanya diam, bahkan sama sekali tidak hadir, disaat rakyat Lebak itu sendiri, benar-benar membutuhkan peran dan arti seorang pemimpin,” tegasnya. (Badri/Tim).