Buntut Dari Pemberitaan Diduga Kontraktor Proyek APBD Tantang Minta Diramaikan Kepada Awak Media.
Pandeglang,- Banten | Diduga pengerjaan ruas jalan Sukadame – Surakarta kecamatan pagelaran Kabupaten Pandeglang provinsi Banten yang diduga dalam pengerjaan Tembok penahan tanah (TPT) disinyalir Asjad dan sempat naik dibeberapa media termasuk media ini pihak kontraktor diduga melakukan pengacaman kepada awak media via pesan WhatsApp.
Sandi disinyalir sebagai pihak kontraktor dari CV Ibnu Fadli yang mengerjakan proyek tersebut menghubungi awak media via pesan WhatsApp ia mengatakan.”Wih rame nyah berita na tos nyampe ka dinas.Ramekeun Bae kagok.Siap-siap saja ka.Terus ramaikan saja sama kamu jangan sampai tidak”dalam dialek Sunda yang artinya” (Wih ya beritanya sudah ramai sudah sampai ke dinas.ramaikan saja terlanjur.Siap-siap saja ka.terus ramaikan saja sama kamu jangan sampai tidak) singkatnya dalam pesan WhatsApp.
Disinyalir pihak kontraktor tersebut telah melakukan pengacaman dan syok trafi agar sang jurnalis menjadi lemah psikisnya.
Nuryahman selaku ketua Dewan perwakilan cabang Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPC-PPWI PPWI) Kabupaten Pandeglang mengatakan.”Jelas hal ini tidak bisa dibiarkan mereka itu sebagai kontraktor pelaksana yang mengerjakan proyek pembangunan yang jelas sekali sumber dananya itu dari APBD,dan kami selaku insan pers bekerja sesuai Undang-Undang dan diatur oleh Undang-Undang, tegasnya.
Lanjut Nuryahman mengatakan.”Kami minta kepada semua pihak dinas terkait panggil pihak Kontraktor tersebut,karena jelas kami menduga ada keangkuhan dan kesombongan diri dari pihak kontrakan tersebut dan menganggap sepele para kuli tinta atau insan pers. Masih banyak orang yang berduit yang mampuh dan yang profesional di Pandeglang dan mampuh mengerjakan pekerjaan proyek pemerintah daerah, bebernya
“Saya berharap tak ada lagi di Pandeglang khususnya pihak Kontraktor yang merasa sok jagoan angkuh bahkan sombong seperti mengerjakan proyek pribadi padahal proyek yang dikerjakannya di biayai oleh uang rakyat atu pemerintah. tutup Nuryahman. (Reno/Kacong)