Apa sebab BPNT/BPS di Kabupaten Pandeglang.SELALU EWUH PAKEWUH

-->

Apa sebab BPNT/BPS di Kabupaten Pandeglang.SELALU EWUH PAKEWUH

Pandeglang,suararakyat21.com- Apa sebenarnya yang menjadi akar permasalahan dari Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau istilah lain Bantuan Sosial Pangan (BPS) jika saatnya direalisasikan kepada sejumlah Kelompok Pemanfaat Masyarakat (KPM) selalu menyisakan masalah hampir di setiap Agen,diantara 35 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang.Mulai dari gangguan Briling, Kartu KPM yang tidak bisa di gesek, Agen yang menyediakan Barang dengan harga yang mencurigakan.Kemudian Suplier yang tetap ngotot rebut pasaran barang.hingga keterlibatan para sosial kontrol,bahkan Mereka yang berstatus pegawai Negeri pun turut “gehgeran” bersibuk ria turut melamar untuk terlibat diprogram tersebut.

Anehnya,sekalipun tumpang tindihnya persoalan yang ada,seperti KPM peroleh buah jeruk mentah, daging Ayam yang sudah mulai membusuk,netto beras yang kurang dari takaran, Telor tidak layak di konsumsi,sampai Tahu tempe yang belum teruji secara klinis apakah mengandung formalin atau Tidak ?! Tanpa ada satupun oknum yang di diseret ke kursi pesakitan.bahkan sang oknum biasanya dengan enteng menjawab.” Oh… kalau tidak layak dikonsumsi bisa ditukar” Kalimat itupun keluar setelah Varian diketahui oleh KPM.

Dampaknya.Kantor Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang.nyaris tiap Bulan harus menerima para pendemo.Banjir kecaman, tudingan, dan hujatan dari berbagai Komunitas mulai dari Mahasiswa, Organisasi Kemasyarakatan,serta barisan Pemuda.bagian konsumsi materi yang disodorkan pada Dinas itu sendiri dan hasilnya tetap bernilai Kacamata.(Nol besar.Red)

Apa sebenarnya biang ewuh pakewuh, yang membuat kondisi Program sosial Kemanusiaan dari Pemerintah Pusat. Berjenis BPNT itu selalu menuai badai protes.?!

Mencermati persoalan itu R.Ruliana Cakra Buana.S.pd.SH.MH.Advokat sekaligus pemerhati Sosial Kemasyarakatan mengatakan.” Apapun bentuk sebuah kegiatan dari pemerintah Pusat,khususnya menyangkut program sosial kemasyarakatan.pasti disertai petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan atau pedoman umum (Pedum)sebagai acuan dasar, dari program itu sendiri.” Urai Cakra.

“Jika Pedum itu dikesampingkan,dan sama sekali tidak di fungsikan oleh instansi apapun dan siapapun,jangan harap Program itu bisa kondusif sampai kapanpun” Lanjut Cakra di kamar kerjanya Awal pekan lalu.

Dari catatan Suara Rakyat.disinyalir para kontestan yang manggung di panggung BPNT itu berbekal motto ” Kudu bisa,sing bisa,sabisa-bisa” .*** (RusdI).

Admin SR21

Learn More →