Antara Portal PPKM dan Pejalan Kaki. AKU BEGINI ENGKAU BEGITU.
Pandeglang – Banten |Tidak ada niat yang tidak baik dari Pemerintah,tidak ada niat untuk menghambur-hamburkan biaya dari Pemerintah,tidak ada instruksi yang dikategorikan mubazir dari Pemerintah.Dalam hal itu semata-mata demi kepedulian, demi penyelamatan,demi Keselamatan,demi keamanan, demi Kenyamanan,dan demi Ketenangan,bagi semua pihak tanpa terkecuali siapapun itu Orangnya.
Musim wabah yang cukup mengerikan bernama Corona sekarang ini, membuat seribu cara dan upaya Pemerintah, bagaimana seharusnya Masyarakat tidak terulang dan terulang di renggut Virus laksana Hantu tanpa wujud itu.Pemerintah membuat himbauan mulai dari 3 M,Mencuci tangan,jaga jarak,dan Pakai Masker, meningkat menjadi 5 M.Cuci tangan,jaga jarak, pakai masker, hindari kerumunan,dan mengurangi mobilitas.ditambah vaksinasi, sosialisasi,dan seterusnya dan seterusnya,
Peringatan atau himbauan seperti itu, mudah dilihat di Kantor Desa,di Kantor milik Pemerintah,maupun di ka Kantor milik swasta, melalui media spanduk yang jumlahnya terkadang lebih dari 3 lembar untuk satu titik saja,kemudian instruksi yang belum lama ini harus diperhatikan juga di jalankan,adalah pembuatan portal di tiap-tiap jalan poros Desa.sebagai bagian dari himbauan ter up to date bernama PPKM (Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat).
Ternyata dan ternyata, setelah dibuat portal, lengkap dengan tulisan himbauan.hanya sebatas dipasang, hanya sebatas untuk dilihat, dan hanya sebatas gugur kewajiban.Tidak jelas, apa sebenarnya fungsi Portal itu, Wartawan sendiri ketika ingin mengetahui manfaat portal itu kesulitan, Lantaran tidak orang yang menjaganya, sementara pejalan kaki,bahkan kendaraan roda dua dan empat,bebas keluar masuk 24 jam, contohnya di jalur Kampung Sumur Kopo,dan di arah Kampung Sawah, Desa Labuan Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang.
Portal dalam artian yang sebenarnya,adalah palang yang dipasang di ujung jalan untuk melakukan seleksi,siapa ? jam berapa ? yang boleh dan tidak boleh masuk, Akan tetapi Portal di lokasi tersebut, bukanlah sebuah palang.
“Portal nu eta.singkatan tina porosotken tali na, supaya tigirang ti Kaler laluasa lalar liwatna.sebab Portal ya Portal,yang keluar masuk tetap saja, ibarat lagu Broery Marantika.Aku begini Engkau begitu.” Kata Mita Sasmita seorang penjual Gorengan,yang tak jauh dari lokasi tersebut.***(Rusdi).