Kabupaten Serang – Jalan Bendungan Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, kini menjadi momok menakutkan bagi pengendara. Kondisinya yang rusak, tanpa penerangan, serta penuh tanah lumpur dan licin, terus menjadi penyebab kecelakaan.
Musibah menimpa Hidayat, anggota Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) dari DPD Serang, yang mengalami kecelakaan bersama rekannya saat pulang dari tugas liputan, Kamis (9/1/2024). Insiden ini menambah daftar panjang korban kecelakaan akibat buruknya kondisi jalan tersebut.
Kecelakaan terjadi ketika Hidayat dan rekannya berkendara dari arah Ciomas menuju arah pulang saat melintas dijalan bendungan di malam hari kurang lebih pukul 20.30 WIB, yang melintasi komplek perumahan Sindangheula yang gelap tanpa penerangan jalan. Meski sudah mengendarai motor dengan hati-hati di jalan yang gelap dan penuh lubang, ada tanah lumpur tebal di jalan juga membuat kendaraan motor mereka oleng dan akhirnya terjatuh.
“Kami sudah sangat berhati-hati, bahkan tidak menggunakan rem saat melintasi jaln yang licin karena tahu jalan terlalu licin resikonya klo di rem motor akan oleng. Tapi saking licinnya jalan yang tertutup lumpur tebal, motor tetap kehilangan keseimbangan,” ujar Hidayat.
Akibat kecelakaan tersebut, Hidayat dan rekannya mengalami luka di kaki, tangan, dan beberapa bagian tubuh lainnya. Meski tidak membutuhkan perawatan intensif, rasa sakit yang dialami cukup serius.
Warga setempat mengungkapkan, kecelakaan di jalan Bendungan Sindangheula bukanlah hal baru. Kondisi jalan yang rusak parah, ditambah minimnya penerangan jalan, menjadikan lokasi ini rawan kecelakaan, terutama bagi pengendara roda dua.
“Sangat sering orang jatuh di sini. Bahkan ada yang cedera serius sampai harus berbulan-bulan menjalani pemulihan. Jalan ini bukan sekadar rusak, tapi benar-benar berbahaya,” ungkap seorang warga setempat.
Menurut warga, lumpur yang memenuhi jalan berasal dari aktivitas pengembang perumahan di sekitar lokasi. Tanah bekas galian kerap tumpah ke jalan tanpa pengelolaan yang memadai, sehingga menciptakan kondisi jalan yang licin.
Warga Desa Sindangheula bersama pengguna jalan mendesak pihak terkait untuk segera mengambil tindakan. Berikut beberapa langkah yang diusulkan:
1. Perbaikan Jalan: Memperbaiki jalan berlubang dan mengatasi kerusakan yang sudah lama dikeluhkan.
2. Pemasangan PJU: Penerangan jalan umum sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko kecelakaan pada malam hari.
3. Rambu Peringatan: Rambu-rambu peringatan di area berbahaya perlu dipasang agar pengguna jalan lebih waspada.
4. Pengelolaan Limbah Galian: Pengembang perumahan diharapkan membersihkan tanah bekas galian dan menjaga jalan tetap aman untuk dilalui.
Sambil menunggu tindakan perbaikan, warga mengimbau pengendara untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalan Bendungan Sindangheula. Mengurangi kecepatan, menghindari rem mendadak, dan meningkatkan kewaspadaan adalah langkah penting untuk menghindari kecelakaan.
Jalan yang seharusnya menjadi penghubung antarwilayah kini menjadi sumber kecelakaan dan kesulitan bagi masyarakat. Pihak terkait diharapkan segera merespons permasalahan ini sebelum korban berikutnya jatuh. Jangan biarkan jalan yang rusak dan berbahaya ini terus menjadi ancaman bagi keselamatan warga.
Dengan perbaikan dan pengelolaan yang tepat, Jalan Bendungan Sindangheula diharapkan kembali aman bagi semua pengguna jalan. (Hdy/red)